Jumat, 25 Januari 2013

Metode Average

Perhitungan Pencatatan Persediaan Dengan Metode Rata-Rata (Moving Avarage)

Metode Rata-Rata (Moving Avarage).
Metode ini beranggapan, bahwa setiap terjadinya perubahan jumlah persediaan barang, baik karena pembelian maupun karena adanya penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, sisa persediaan barang yang masih ada segera diambil nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata barang yang masih ada diperoleh dengan jalan membagi jumlah nilai persediaan barang yang masih ada dengan jumlah satuan barang yang bersangkutan. Dengan demikian, harga pokok barang yang dijual, dinilai berdasarkan harga rata-rata barang itu.

Contoh :
1.  Persediaan Awal           : 100 satuan      @ Rp  9,-
2.  Pembelian                      : 100 satuan      @ Rp12,-
3.  Pembelian                      : 100 satuan      @ Rp11,25
4.  Penjualan/dipakai          : 100 satuan
5.  Penjualan/dipakai          : 100 satuan

Penghitungan harga pokok penjualan dan nilai persediaan dengan menggunakan cara Rata-Rata misalnya sebagai berikut:

No.
Didapat
Dipakai
Sisa/persediaan
1


100s@Rp 9,-  = Rp   900,-
2
100s@Rp12,- = Rp1.200,-

200s@Rp10,50 = Rp2.100,-
3
100s@Rp11,25 = Rp1.125,-

300s@Rp10,75 = Rp3.225,-
4

100s@Rp10,75 = Rp1.075,-
200s@Rp10,75 = Rp2.150,-
5

100s@Rp10,75 = Rp1.075,-
100s@Rp10,75 = Rp1.075,-

Sehingga persediaan akhir setelah transaksi ke-5 adalah sebesar 100 satuan @ Rp.10,75 atau sebesar Rp.1.075,-
Sumber : http://wibowo-pajak.blogspot.com/2012/03/contoh-perhitungan-pencatatan_07.html

Nama : Nunung F
No     : 20
Kls     :  XII AK 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar